Langsung ke konten utama

Postingan

Sajak lama

Aku menulis, semoga rasanya sampai kepadamu dengan manis Aku sudah mengungkapkan, aku tak banyak berharap terbalaskan Aku sudah merelakan, semoga kamu bahagia dan selalu berkecukupan. Rasa ini terlalu sulit untuk dipahami Rindu ini terlalu jauh untuk kubagi Tak ada nama untuk ini, Di dalamnya hanya aku sendiri Bertemankan kopi, menghatamkan sajak-sajak yang menyayat hati. Biarlah kau tetap dengan gitarmu, Menemani mereka menyanyikan lagu yang menggetarkan hati. Biarlah kau tetap dengan kopimu, Menghangatkan semangat mereka yang mungkin sudah mati. (Sebuah sajak lama yang ditemukan dalam secarik kertas yang terlupakan, Juli 2022)
Postingan terbaru

Kunjungan ke Panti Tresna Werdha Jombang di Kediri

Pada tanggal 20 Mei 2019, kawan-kawan yang tergabung di dalam gelombang 1 dari Program Studi (Prodi) Psikologi Islam Institut Agama Islam  Negeri (IAIN) Kediri melakukan  kunjungan ke Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Jombang di Kediri. Panti Tresna Werdha Jombang ini beralamatkan di Jl. A. Yani No.46 Pare, Kediri. Jarak yang ditempuh dari Ngronggo-Pare kurang lebih memakan waktu 45 menit dengan menggunakan sepeda motor. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas observasi dan wawancara pada masa dewasa akhir yang terdapat di dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan. Tugas ini diberikan oleh Fatma Puri Sayekti M.Psi. Psikolog selaku dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan. Pembukaan acara dilakukan di aula Panti Tresna Werdha Jombang pada pukul 08:00-08:30 WIB. Gelombang 1 terdiri dari 20 kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan 3 orang mahasiswa/i. Sebelum melakukan observasi dan wawancara kepada para lanjut usia (lansia...

[Diary] Terjun Lapangan ke Makam Bung Karno di Blitar

Hari Minggu di tanggal 07 April 2019 lalu, aku dan kawan-kawan lain yang tergabung di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dedikasi berangkat menuju Blitar untuk terjun lapangan. Kami pergi ke Makam Bung Karno yang ada di Kota Blitar, Jawa Timur untuk menjalani penempuhan kartu pers. Sehari sebelum aku dan kawan-kawan yang lain ditugaskan untuk terjun ke lapangan, kami mengikuti pelatihan jurnalisme sastra yang mana pematerinya adalah Moh. Fikri Zulfikar dari AJI Kediri. Untuk kegiatan terjun lapangan, aku satu kelompok degan Nada dan kami ditugaskan untuk meliput tentang museum yang ada di Makam Bung Karno. Saat di perjalanan mencari museum yang ada di area Makam Bung Karno, aku melihat seorang bapak-bapak yang membawa termos merah, ternyata termosnya berisi es. Siang hari begitu memang cocok buat makan es, ya? aku jadi kepingin beli. Setelahnya, bangunan museum sudah terlihat, Nada melangkahkan kakinya menuju ke sana, “Eh Nad bentar! Aku pengen beli e...

Kelas Mengalir bersama LPM Dedikasi

Setiap hari Jumat, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dedikasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri rutin mengadakan acara yang dinamai Kelas Mengalir . Seperti namanya, mengalir, kelas ini biasanya tidak mematok di jam berapa kelas harus selesai. Pun obrolannya, kadang kali tak melulu dalam satu topik bahasan. Jumat, 29 Maret 2019 kemarin, Kelas Mengalir yang diadakan oleh LPM Dedikasi dilaksanakan bersama Siti Nurvitasari dengan tema Opini. Opini adalah suatu pandangan atau pendapat pribadi untuk menjelaskan suatu peristiwa atau hal tertentu, baik peristiwa yang belum terjadi atau pun yang sudah terjadi. Opini itu bersifat subjektif dan belum tentu terbukti kebenarannya. "Saat menulis opini, ada dua kemungkinan yang akan  terjadi, diterima atau ditolak (diperdebatkan)." tutur Siti Nurvitasari. Para peserta yang hadir tampak antusias dengan datangnya berbagai pertanyaan.  Siti Nurvitasari atau yang sering disapa Vita ini adalah anggota LPM Dedikasi semester 8 yang sudah ...

Untukmu, Pejuang Rindu?

Teruntuk kau, para pejuang rindu. Yang kuat menahan kata, walau ingin bicara. Yang bisa menahan temu, walau keinginan menggebu. Sampai belum tiba saatnya, kau akan terus merindu Memperjuangkan yang dirindu . . . . Akan tiba saat dimana kau harus memilih tentang rindumu. Haruskah melupakan dan mengikhlaskan Atau terus memperbaiki memantaskan diri.
Aku menjadi serakah, aku terus menginginkanmu tuk tetap di sampingku dan tetap menungguku. Akankah takdir memihak kita? Akankah kita memiliki akhir yang bahagia?

Mimpi?

Tentu saja ini membuatku sakit Ku bermimpi tentang semua ini Ku berharap bisa banggakan ibu bapak Tapi maaf mungkin saat ini aku masih tak bisa Entah ini ujian atau anugrah Kutahu rencana-Nya yang terindah Tapi apa daya kasih tak sampai Hanya bisa ku berangan Apa mungkin mimpiku tak bisa kugapai? Semua ini hanya akan jadi cerita Cerita tentang seseorang yang lalai Yang tak bisa menghargai waktu pemberian-Nya Tak usah kau salahkan orang lain Ini salahmu sendiri... Semoga Allah masih mengampuni Atas apa yang telah terjadi Maafkanlah diri ini Yang enggan menghargai Atas waktu yang Kau beri Engkaulah Maha Pemberi Bisakah diri ini menerima? Menerima semua yang telah terjadi